Kamis, 18 Oktober 2012

KE MANA MENCARI DAMAI?

Anda tentu sependapat bahwa damai sejahtera adalah hal yang
dirindukan semua orang di dunia. Segala cara ditempuh demi damai
diperoleh dalam kehidupan pribadi, keluarga, bahkan antar negara.
Sebab itu, konselor tak pernah sepi, diplomat selalu sibuk, dan
pasukan perdamaian masih saja dibentuk. Sebagai orang kristiani,
seberapa sering Anda mengalami damai sejahtera? Jika damai sejahtera
adalah buah Roh Kudus yang diam di dalam kita (Galatia 5:22),
bukankah seharusnya kita mengalaminya setiap hari?


Ternyata selain menjanjikan damai sejahtera, Tuhan Yesus juga
memastikan bahwa masalah besar akan dialami oleh mereka yang menjadi
murid-murid-Nya. Lebih tepatnya, mereka akan "menderita
penganiayaan". Hmm.... Lalu bagaimana mungkin mereka bisa beroleh
damai sejahtera? Kepastian berikut diberikan: "Aku [Yesus] telah
mengalahkan dunia". Yesus memegang kuasa tertinggi (Matius 28:18),
segala sesuatu diletakkan di bawah kaki-Nya (lihat Efesus 1:22).
Sebab itu, tidak ada masalah yang bisa luput dari perhatian-Nya atau
terlalu sukar untuk ditangani-Nya


Yesus tidak mengajar murid-murid-Nya bagaimana cara menghindari atau
melarikan diri dari masalah, tetapi bagaimana menghadapi masalah
dengan memandang dan berharap kepada-Nya. Usaha manusia hanya dapat
meredakan masalah dan memberi "damai" sesaat. Kehadiran Roh Kudus
memungkinkan kita memiliki damai sejahtera yang melampaui segala
akal, dengan mengarahkan kita kepada Pribadi yang memegang kendali
atas segara situasi. Badai masalah takkan dibiarkan-Nya melampaui
kekuatan kita, namun justru membentuk kita makin mencerminkan Dia.
--ELS

DAMAI SEJAHTERA DAPAT KITA ALAMI DENGAN KEHADIRAN ROH KUDUS
DIA AKAN SELALU MEMBAWA KITA KEMBALI MEMANDANG KRISTUS

Yohanes 16:25-33

Tidak ada komentar:

Posting Komentar